Sabtu, 17 Desember 2016

Dua Doa Satu Cinta

Dua Doa Satu Cinta Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Furqon tertunduk, khusyu’ meresapi kuliah tujuh menit di akhir shalat Isya’ berjamaah di masjid Taqwa. Ustadz Ihsan mengulas surat Ar-Rum ayat 21, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Ia menciptakan untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang.”
Sejenak Furqon menilik ke dalam hatinya, ada yang telah menorehkan jejak kasih sayang di sana. Jejak yang lembut dan hangat, bagai selimut beludru yang menggoda. Di hatinya, kini ada cinta yang meluap dan bergejolak. Cinta yang diharapkannya bukan sekedar angan-angan.
Furqon menutup mata dan merenung kembali. Ia tahu, mungkin Tuhan menentang rasa sayang ini. Tapi dalam hati seseorang itu, Furqon menemukan ketenteraman. Lalu di manakah letak kesalahannya? Karena sesungguhnya, ia dan seseorang yang telah mencuri hatinya hanyalah dua manusia yang terjebak dalam sebutan Tuhan yang berbeda.
Dalam diam, Furqon berdoa, “Ya Allah, berikan kelapangan hati bagi hamba dan dirinya. Dengan Ke
... baca selengkapnya di Dua Doa Satu Cinta Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Dua Doa Satu Cinta

Minggu, 11 Desember 2016

Wiro Sableng #158 : Si Cantik Gila Dari Gunung Gede

Wiro Sableng #158 : Si Cantik Gila Dari Gunung Gede Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : SI CANTIK GILA DARI GUNUNG GEDE

"Nyi Retno, kau tidak boleh membunuh Patih Wira Bumi!" "Kau membelanya. Apa dia sahabatmu?!" "Tidak." "Lalu mengapa aku tidak boleh membunuh manusia jahat itu?!""Karena dia adalah suamimu." Jawab Wiro. "Dia adalah ayah dari putrimu yang bernama Ken Permata. Yang saat ini sudah berusia satu tahun." Nyi Retno hentikan lari. "Aku tidak pernah punya suami yang namanya Wira Bumi. Aku tidak pemah punya anak bernama Ken Permata! Wiro, kalau aku punya anak aku ingin ayahnya adalah kau! Aku suka padamu! Kemuning suka padamu!"

DEBUR ombak laut selatan yang menghantam lamping batu di malam gelap tanpa bintang tiada bulan terdengar menggidikkan. Angin bertiup kencang, sesekali menderu menimbulkan suara seperti suling yang ditiup setan. Dalam keadaan seperti itu, satu pemandangan mencekam terlihat di kejauhan. Di tengah laut dari arah selatan tampak meluncur membelah gulungan ombak besar sebuah perahu kayu. Perahu meluncur pesat tanpa didayung. Di atas perahu, tegak berdiri agak membungkuk sang penumpang yang ternyata adalah seorang nenek berwajah keriput angker, berpakaian selempang kain merah. Pakaian yang dikenakan begitu seronok hingga menyingkapkan bagian dada, perut bahkan aurat terlarang di bawah pusar. Rambutnya yang Juga berwarna marah melambai riap-riapan ditiup angin laut<
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #158 : Si Cantik Gila Dari Gunung Gede Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Wiro Sableng #158 : Si Cantik Gila Dari Gunung Gede